Alunan Nyanyian Mantra Cinta

“ADUH!” teriak Andre ketika tangannya tak sengaja tergores pinggiran papan yang tajam. Tangannya terluka. Dengan sigap Nisa yang berada di dekatnya mengambilkan tissue dan membersihkan lukanya.

“Wah.. makasih ya mbak!” ucap Andre kepada Nisa. Lalu Nisa merogoh tasnya dan mengambil plester untuk menutup luka.

“Mbak Nisa selalu sedia yang beginian ya?” tanya Andre sambil tertawa.

“Iya mas.. Kebiasaan dari dulu.” Jawab Nisa setelah menggenggam tissue bekas membersihkan darah dari tangan Andre.

Nisa pulang dengan masih membawa tissue tersebut. Entah apa yang ada di pikirannya. Ia berpusasa tiga hari tiga malam. Kemudian ia membakar semua syaratnya bersama dengan mantra tersebut lalu memasukkannya ke dalam botol kecil yang pas untuk jadi kalung.

Entah kebetulan atau keberuntungan, pada latihan berikutnya solis yang bertugas selalu berhalangan hadir sehingga Nisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi solis. Dan malam itu, menjadi malam di mana Nisa menyanyikan lagu yang membuat dirigen jatuh cinta padanya.

“Mbak Nisa, saya bisa minta tolong?” tanya Andre seusai latihan paduan suara.

“Oh iya Mas? Gimana?” jawab Nisa langsung. Jantungnya berdegup kencang karena terlalu senang, namun Nisa menahannya.

“Sudah beberapa kali kita latihan ini. Saya rasa solis yang sebelumnya tidak cocok untuk lagu tadi. Beruntung solis tidak hadir beberapa kali ini, jadi saya bisa mendengar suara Mbak Nisa. Bisa minta tolong untuk gantikan solisnya? Khusus lagu ini saja.” Jelas Andre.

Nisa berusaha menolak dengan halus, namun Andre tetap memaksa. Sesampainya di rumah Nisa melompat kegirangan. Ia tak menyangka kalau efeknya akan secepat ini. Karena ia tak sabar, ia terus mengenakan kalung mantra tersebut setiap kali ia bernyanyi. Ia berharap Andre segera membatalkan pertunangannya.

Beberapa minggu berlalu, Nisa mendengar kabar bahwa tunangan Andre tewas tertabrak. Nisa bingung harus berduka, girang, atau bertanya-tanya bagaimana tunangan Andre bisa tewas.

Tapi Nisa memilih untuk mengabaikannya, lalu kemudian menggunakan syarat terakhir: memeluk calon pasangan. Nisa memeluk Andre saat mengucapkan bela sungkawa padanya. Dan benar.. itu adalah saat di mana Andre mulai semakin dekat dengan Nisa.

Nisa akhirnya berhasil mendapatkan Andre. Tak lebih dari setahun Andre melamarnya. Betapa senang hati Nisa.

Namun.. lima belas tahun kemudian, di saat keluarga mereka mulai mapan, Andre meninggal secara misterius. Meninggalkan Nisa dengan empat anak yang harus diasuhnya. Entah mengapa, Nisa tiba-tiba teringat akan sebuah harga yang harus ia bayar.

 

Harga dari mantra ini: Hidup yang tak pasti di hari tua.

Baca juga:

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!