Menaruh Cinta pada Orang yang Salah

“Ayah dan ibuku pun merasa dikhianati oleh saudara-saudaranya. Bahkan mereka merasa dibuang dan tak dianggap lagi, sehingga aku harus berjuang lebih untuk membantu mereka.” jelasnya.

Kami menghela napas panjang berdua.

“Apa sebaiknya akhir pekan nanti aku yang ke rumah orangtuamu?” tanyaku.

“Hmm.. sayangnya akhir pekan ini aku harus menghadiri pesta pernikahan sepupuku..” jawabnya kecewa.

“Ah iya! Aku juga harus menghadiri pesta pernikahan sepupuku! Jangan salah paham. Ini salah satu sepupu yang berhasil mendapatkan hati orangtuaku. Entah dengan cara apa.” jelasku.

Ia mengangguk mengerti. Maka kali ini kami akan berakhir pekan sendiri-sendiri.

Tibalah pada malam minggu, aku menghadiri pesta pernikahan sepupuku berama kedua orangtuaku. Tak ada yang spesial malam itu. Hanya sebuah upaya hura-hura dan pamer kegengsian dari pasangan yang mengumumkan bahwa mereka secara resmi akan ‘kawin’ pada malam ini. Apalah menariknya pesta pernikahan selain kita menyadari bahwa setelah semua kemewahan dan buang-buang uang ini mereka akan bercinta.

Baca juga:

 

Tapi ada yang tiba-tiba membuat seluruh pesta pernikahan ini menjadi amat menarik. Aku melihat seorang gadis yang rambutnya digulung dengan indah. Ia mengenakan gaun cokelat dan perpaduan warna hitam menelusuri lekuku tubuhnya. Kecantikannya membuatku begitu terpesona. Keanggunannya membuat waktuku terhenti. Aku tahu siapa gadis yang kupandang itu dalam sekejap mata.

“Hei, Sweetie!” teriakku memanggilnya. Gadis itu menoleh. Benar. Itu adalah kekasihku.

“Hei! Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya keheranan ketika melihatku. “Apa kamu sengaja mengikutiku ke pesta sepupuku untuk mengejutkanku?” tanyanya kegirangan.

“Apa? Tidak! Aku ke sini karena…” aku berusaha menjelaskan tapi seorang pria paruh baya memotong percakapanku.

“Ada apa sayang?” tanyanya. “Ah ayah, kenalkan ini…” ujar kekasihku berusaha memperkenalkanku kepada ayahnya. Ketika ia melihatku, ia terkejut bukan main.

“Tak usah kau kenalkan pada ayah. Ayah mengenalnya.” ujar ayahnya membuat kami berdua terkejut.

“Wah-wah-wah.. ada apa ini??” ujar suara pria lain dari belakangku. Tak lain tak bukan adalah ayahku sendiri. “Sebuah reuni keluarga kah?” tanya ibuku dengan nada menyindir.

Kami berdua saling bertatapan. Tampaknya mulai memahami kalau kami berada pada situasi yang benar-benar salah. Apalagi karena kami menjadi sepasang kekasih. Aku berharap ini adalah kesalahan.

“Kau bertemu dengan pamanmu?” tanya ayahku dengan nada tak suka.

“Ah tentu saja aku bertemu dengan keponakanku tersayang. Tampaknya ia begitu akrab dengan putriku.” jawabnya ketus.

Seketika itu juga, aku merasakan hal yang sama dengan kekasihku. Sebuah patah hati yang benar-benar tak mengenakkan. Bukan karena sebuah pertikaian. Melainkan..

Karena kami berdua adalah sepupu …

Baca juga:

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!