Memeriksa Sesuatu yang Tertinggal

“Nod, temani aku ke kampusku dulu.”

“Tumben kau ingin pergi ke kampus?” tanya Nod heran.

“Ada sesuatu yang tertinggal di sana…” jelas Ara.

Ara dan Nod akhirnya pergi ke gedung kampus di mana mereka pertemu pertama kalinya. Bukan pertemuan yang mengesankan memang. Tapi karena kematian itu justru mereka kini memiliki kisah yang sangat unik.

 

Baca episode sebelumnya di: Sebuah Lukisan dan Masa Lalu

 

“Kau bilang kau benci cowok karena pikiran mereka kotor! Tapi kamu sendiri tergabung dalam klub tenis!” protes Nod ketika mereka masuk ke dalam sebuah ruangan bertuliskan “klub tenis” di kampus Ara. Bagi Nod, klub tenis adalah klub yang biasa dipenuhi oleh laki-laki dan perempuan genit.

“Tak usah banyak berkomentar. Aku bergabung di sini karena aku ingin melindungi sahabatku.” jelas Ara.

“A-a-a-Ra!” seru seorang gadis dari luar ruangan ketika melihat Ara di ruang klub tenis. “Kau masih hidup?!” tanyanya gemetar.

“Ya, seperti yang kau lihat! Aku di sini sehat wal a fiat!” jawab  Ara dingin.

“Syukurlah!” gadis itu kini memeluk Ara sambil menangis.

“Jadi, ia tahu bahwa kamu bunuh diri?” tanya Nod kebingungan.

“Ah, maaf aku lupa memperkenalkannya padamu. Perkenalkan. Ini Klefa, sahabatku. Ia yang mendorongku jatuh dari gedung…” jelas Ara datar.

Aresta Nia
Aresta Nia
Penulis. Story teller. Suka musik dan puisi. Aktif menulis sejak 2015.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!