Love in School

Jam dinding perpustakaan sudah menunjukkan pukul 18.00 waktu Seoul. Josh sedang duduk manis sembari membolak-balik halaman buku yang cukup tebal di bangku yang berada di pusat perpustakaan. Seperti perpustakaan pada umumnya, ruangan ini cukup sepi. Namun pada jam segini, memang perpustakaan benar-benar sepi pengunjung. Hanya ada Josh dan lima siswa laki-laki yang juga kebetulan belajar di situ.

“Ha ha ha…!” Hoseok dan Jin tertawa keras. Membuat seisi perpustakaan hanya dipenuhi oleh suara tawa mereka. Josh yang semula begitu fokus dengan buku yang dibacanya terkejut.

“Aduh kamu itu gimana sih? Jelas jelas di buku ada rumusnya.” ucap Namjoon mengejek.

“Arghh…! kalian mau membantuku atau tidak?” rengek Jimin yang sedari tadi tidak mengerti apa yang sedang ia pelajari. Jungkook yang sebenarnya juga tidak begitu cerdas hanya mengangguk-angguk setuju mengamini keluhan Jimin.

“Sebenarnya kami hanya ingin tidur sebentar disini sebelum pulang dan mengerjakan tugas menumpuk yang harus dikumpulkan untuk syarat kenaikan kelas” ucap Hoseok, siswa terpintar di sekolah itu.

Baca juga:

 

Entah mengapa, keributan yang ditimbulkan dari kelima siswa itu menjadi terlalu berisik, terutama saat Josh masih berusaha fokus mengerjakan tugasnya. Benar saja, Josh menyobek kertas catatannya, menutup buku catatannya yang tebal keras-keras, lalu meremas-remas kertas yang sudah ia isi dengan penghapus hingga menjadi bulat. Segera ia beranjak dari tempat duduknya, mengambil posisi yang tepat dan tak begitu tampak dari gerombolan siswa berisik tersebut, lalu melemparkan bulatan kertas itu sembarangan menuju ke gerombolan siswa yang ada di seberangnya.

“Aw..!!!” teriak Hoseok terkejut karena kepalanya lah yang terkena sasaran tembak bola kertas dari josh. “Siapa yang melempar kertas padaku?” rupanya penghapus yang ditanam Josh cukup berpengaruh terhadap berat bola kertas itu.

“Oh ayolah! tidak ada siapa-siapa disini.” jawab Namjoon acuh.

“Jangan menakut-nakuti aku!” teriak Jimin ketakutan.

“Perpustakaan ini ada hantunya?!” Jungkook menimpali dan membuat situasi menjadi semakin parah.

“Hei! Jangan bersandar padaku! Kamu bicara apa sih?!” teriak Jin yang risih karena ditempeli oleh Jimin dan Jungkook.

“Astaga! Tadi aku sempat melihat seorang gadis duduk disana!” teriak Jimin ketika melihat sekelebat bayangan gadis saat menelusuri arah asal bola kertas itu datang.

“Tidak ada siapapun disini bodoh! Matamu rusak?” tuding Namjoon setelah mendapati tak ada apapun ketika memeriksa arah pandang Jimin. Namjoon yang semula acuh akhirnya terusik juga dengan keributan yang dibuat oleh kedua temannya yang penakut.

Josh begitu gemas mendengar percakapan bodoh mereka lalu memutuskan untuk menunjukkan diri di belakang keempat siswa tersebut.

“Dasar penakut!” ucap Josh tenang sambil berkacak pinggang.

Kelima siswa itu berbalik dengan cepat saking takutnya. Mereka tampak begitu bodoh dan ketakutan karena hal yang mereka sendiri tak pahami.

“Eisshh….!!! KAMU!! KAMU YA YANG MELEMPAR KERTAS INI?!” teriak Hoseok protes.

‘Jung Hoseok? Ohhh.. si pria yang katanya tertampan dan terpintar di sekolah ini rupanya yang jadi korban lemparanku…’ batin Josh setelah sekilas mampu menilai siapa yang sebenarnya sedang ia hadapi.

“Iya! Kalian berisik sekali tahu? Untung saja penjaga perpustakaan pergi. Kalian tidak bisa menjaga ketenangan jadi aku lempar kertas saja kearah kalian!” jawab Josh sewot.

“Memangnya tidak ada cara lain untuk memberi tahu kami supaya tenang? Yang kamu lakukan itu tidak sopan tahu?!” protes Hoseok ketika Josh justru membela diri.

“Memangnya kalian buta huruf? Sepertinya semua orang, kecuali kalian, tahu betul tentang peraturan perpustakaan…” ujar Josh sambil berbalik meninggalkan gerombolan siswa yang mengusiknya itu.

Hoseok hanya menggeram kesal karena tak mampu melawan kata-kata Josh.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!