Jangan Pernah Mengambil Foto di Tengah Jalan Ketika Senja

“Yehaaaaay!” teriak Vanny di pinggir jalan.

“Apaan sih? Sakit tauk telingaku?!” ujar Rudi sewot.

“Udah Rud.. Vanny lagi seneng tuh.. Kan jarang-jarang juga dia jalan-jalan di desa.” Desi menenangkan.

“Habis.. teriak juga nggak kira-kira.. gimana sih..?” Rudi masih sewot.

“Ya maaf to Rud.. aku belum pernah seseneng ini. Kalian udah ngajak aku jalan-jalan blusukan kesana kemari. Ke tempat-tempat bagus yang belum pernah aku temui di kota.” Jawab Vanny.

Rudi hanya mendengus kesal. Vanny yang melihat tingkah Rudi itu langsung berjalan ke depan Rudi dan mencubit kedua pipi Rudi kuat-kuat. “Maafin aku nggaaaaak?”

“Wawduwhhhhh! Hwamphun! Hwamphunn!” teriak Rudi susah payah.

Vanny dan Desi tertawa lepas setelah melihat pipi Rudi yang memerah di antara kulit hitamnya.

“Pipimu kayak pantat monyet Rud!” ujar Desi sambil terpingkal-pingkal.

“Berisik ah! Ayok cepet jalannya.. udah mau maghrib nih!” kata Rudi kesal.

Baca juga:

 

Mereka semua berjalan sambil bersenda gurau. Sampai akhirnya mereka tiba di jalan besar yang harus mereka seberangi. Di seberang jalan itu terdapat sawah yang menguning dan enak dipandang.

“Van.. mau foto di sini nggak? Bagus tuh kalau backgroundnya sawah!” tawar Desi.

“Ayok! Ayok..! Nanti Rudi fotoin aku sama Desi ya? Kita berdua biar di tengah jalan itu. Kan bagus nantinya.” Jawab Vanny cepat.

Vanny dan Desi menoleh ke kiri dan kanan, memastikan jalanan sepi kendaraan. Setelah yakin, mereka berdua melangkah ke tengah jalan.

“Satu! Dua! Tiga!” hitung Rudi. “Oke.. bagus nih!”

“Gantian kamu sama Vanny dulu Rud!” teriak Desi dari jalan.

Setelah itu Desi dan Rudi bertukar posisi.

“Satu..! Duaa..! Ti… BRUAAAKKK!!” tiba-tiba sebuah truk menabrak Vanny dan Rudi dengan keras.

Terkadang pandangan sopir truk bisa 'terhalang' ketika senja datang
Terkadang pandangan sopir truk bisa ‘terhalang’ ketika senja datang

Tubuh Vanny dan Rudi terpental jauh. Wajah Desi terkena cipratan darah. Truk yang tadi berjalan kini berhenti. Sopirnya keluar dan tampak terkejut sekali dengan apa yang baru saja terjadi.

“Truk itu.. Truk itu tadi nggak ada!” Desi benar-benar shock. Desi benar-benar yakin kalau tidak ada kendaraan satu pun yang akan melintas baru saja.

Desi terlutut lemas. Tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Layar kamera digital masih menyala. Rupanya kamera sempat mengambil gambar di detik-detik terakhir sebelum Vanny dan Rudi tertabrak. Dilihatnya gambar itu oleh Desi. Desi melihat kejanggalan pada gambar itu.

Banyak tangan.

Banyak tangan!

Tangan-tangan itu menutupi mata dan telinga mereka!

“TIDAAAAAAKKK!!!”

 

Jangan pernah narsis di tengah jalan saat senja tiba.

Kamu suka menulis? Pingin tulisanmu dibaca banyak orang dan mendapat banyak masukan dari kami agar makin berkualitas? Kamu bisa daftar jadi anggota BacaSajalah dengan klik link ini! Jangan lupa cek inbox/ spam box kamu dalam waktu 5 menit setelah kamu melakukan pendaftaran!

Baca juga:

Nara Pandhu
Nara Pandhu
Suka dengan hal-hal berbau misteri. Sudah menulis cerita misteri sejak tahun 2012.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!