Alunan Nyanyian Mantra Cinta

Saat ini tunanganku sedang dinas di luar kota. Situasi yang tepat untuk memperkuat alibiku.

“Halo yang? Lagi apa?” tanyaku basa-basi ketika meneleponnya.

“Ini baru saja pulang kerja, Mas. Gimana? Proyekmu udah di-acc?” tanyanya.

“Sudah dong. Mosok nggak di-acc. Hahaha.. Gimana dinasmu? Kapan pulang jadinya?” balasku lagi.

“Masih lama to mas. Dua minggu lagi lah. Kenapa? Kangen ya?” godanya.

“Halah.. paling ya kamu yang kangen sama suaraku.” Jawabku memancingnya.

“Hahaha.. iya nih.. ayok mas, nyanyiin lagu buat aku! Kangen aku sama suaramu.” jawabnya. Sementara aku menyeringai lebar di balik telepon.

“Ya sudah. Dengerin baik-baik ya lagunya!” kemudian aku menyanyikan sebuah lagu. Sebuah mantra yang mustinya mujarab. Mantra yang tersembunyi di balik nada-nada, bukan syairnya.

Hening kemudian. Tunanganku tak lagi berujar dari balik telepon.

Selang beberapa saat, kudengar suara gemelotak keras. Sepertinya ia sudah menjatuhkan handphonenya. Kini kumatikan handphoneku. Kutelepon tunanganku beberapa jam sekali. Kuhubungi kerabatnya untuk meyakinkan bahwa aku panik karena ia tak memberi kabar lagi.

Baca juga:

 

Keesokannya, aku menerima kabar bahwa tunanganku tewas karena tertabrak di jalan raya. Atau, lebih tepatnya, sengaja melemparkan diri ke tengah jalan raya?

Aku menangis tersedu-sedu ketika mendengar kabar tersebut. Berusaha meyakinkan orang-orang di sekitarku bahwa aku benar-benar kehilangan. Sahabat dan rekanku juga turut datang ke pemakaman tunanganku, termasuk Nisa.

“Turut berduka cita ya mas.” Ucap Nisa lalu kemudian memelukku. Membuat hatiku makin senang. Itu menjadi awal bagaimana kemudian aku semakin dekat dengannya.

Hanya butuh waktu satu tahun sampai akhirnya aku menaklukkan hati Nisa dan melamarnya. Akhirnya, aku benar-benar menjadi suami Nisa.

Sebenarnya, mantra itu tidaklah gratis. Harganya sangat mahal. Satu mantra untuk satu nyawa. Entah sampai kapan aku akan bertahan. Tapi aku tak peduli. Yang terpenting saat ini Nisa adalah istriku.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!