Alunan Nyanyian Mantra Cinta

Kulihat jari manis kirinya mengenakan cincin emas yang begitu indah. Segera kulihat juga jari manis kiriku yang mengenakan cincin yang sama dengan yang dikenakan Nisa.

“Kamu kan suamiku!” singkat-padat-jelas sehingga menghentakkanku seketika.

Aku  membuka mataku. Melihat langit-langit kamar. Berusaha menyadari apa yang terjadi.

Aku bermimpi.

Aku duduk di tepi tempat tidur. Jantungku berdegup kencang. Perasaan apa ini? Aku senang karena Nisa jadi istriku meski hanya dalam mimpi? Bagaimana bisa?

Berhari-hari aku tak dapat berhenti memikirkan Nisa. Semakin kami sering berlatih, semakin aku jatuh cinta padanya. Semakin sering kami bertemu, semakin mudah aku melupakan tunanganku.

Tapi bagaimana caranya? Cara agar aku memiliki alasan yang kuat, bahkan tak terprediksikan, agar pernikahanku tak jadi berlangsung. Jadi ketika ini berakhir aku tak perlu dituduh memiliki perempuan lain dan kehormatanku tetap terjaga.

Kematian.

Bukankah itu ide yang bagus? Aku bahkan bisa menggunakan kedok ‘korban kehilangan orang yang dicintai’. Maka akan lebih mudah dicintai orang lain, terutama Nisa.

Baca juga:

 

Tentu saja aku tak bisa membunuh tunanganku secara langsung. Harus ada ‘hal lain’ yang melaksanakan rencanaku.

Baru-baru ini aku mempelajari deep-web yang berkaitan dengan hal-hal magis. Tak ada salahnya aku mencari tahu bagaimana menggunakan sihir untuk menyingkirkan tunanganku.

Segera kutelusuri. Mantra agar seseorang terpikat dengan cepat. Mantra agar kita mampu membalas dendam dengan santet. Mantra agar seseorang bunuh diri. Mantra agar menjadi populer.

Sebentar. Bunuh diri? Ah… aku menemukan caranya.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!