18 Prinsip Penulisan Naskah Televisi menurut Morissan (bag 3)

Setelah melihat 6 prinsip yang ada di bagian pertama dan bagian kedua, kini kita sudah berada di 6 prinsip bagian akhir. Semoga dengan demikian, kamu bisa memahami lebih mudah prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam menulis naskah (terutama berita). Inilah 18 prinsip penulisan naskah televisi bagian akhir.

Di 6 Bagian Akhir Prinsip Penulisan Naskah Televisi, Morissan menyarankan hal-hal berikut:

Menghindari ungkapan klise

Kayaknya istilah kayak gitu gak perlu dipake deh
Kayaknya istilah kayak gitu gak perlu dipake deh

Jika dalam infotainment cara ini sangat diperbolehkan, seperti penggunaan kata “bagaikan buah simalakama” atau “akan kami ulas setajam-tajamnya, setajam silet”. Akan tetapi, ungkapan-ungkapan semacam itu tidak dapat digunakan dalam karya visual fakta.

Menghindari eufemisme

Hanya tampak 'kayaknya', tapi sesungguhnya...
Hanya tampak ‘kayaknya’, tapi sesungguhnya…

Eufisme adalah penggunaan istilah yang tampaknya benar, namun sesungguhnya menyesatkan. Seperti penggunaan kata “diamankan” namun kenyataan sesungguhnya adalah “ditangkap” atau “dinonaktifkan” padahal kenytaannya “dipecat”. Tampaknya memiliki makna yang sama, namun sesungguhnya tidak.

Andar Prayudi
Andar Prayudi
Suka dengan hal-hal berbau misteri. Sudah menulis cerita misteri sejak tahun 2012.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!